LICHENES
Di Taman Nasional Gunung Halimun Salak
A. Pelaksanan Praktikum
Waktu : Jum’at 17 Desember 2010, Pukul 06.00-10.00
WIB
Tempat : Taman Nasional Gunung Halimun
Salak
B. Dasar Teori
Lumut
kerak (Lichenes) merupakan simbiosis antara jamur dan ganggang. Lumut kerak
hidup sebagai epifit pada pepohonan. Lumut ini juga tumbuh di atas tanah,
terutama daerah tundra di sekitar Kutub Utara. Selain itu, lumut kerak dapat
hidup di segala ketinggian di atas batu cadas, di tepi pantai, sampai di
gunung-gunung yang tinggi. Lumut kerak dapat berperan dalam pembentukan tanah
dan menghancurkan batu-batuan yang cadas sehingga lumut jenis ini disebut juga
sebagai tumbuhan perintis. Lumut kerak adalah makhluk hidup yang tahan terhadap
kekeringan dalam waktu yang lama. Pada saat kekeringan dan tersengat matahari
secara terus-menerus, lumut ini akan kering, tetapi tidak mati. Pada saat turun
hujan, lumut kerak tumbuh kembali. Ciri lain lumut ini adalah pertumbuhan
talusnya yang lambat. Dalam satu tahun, pertumbuhan talusnya kurang dari 1 cm.
Lumut
kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme
dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel satu dan ada yang
berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), seperti
Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
(Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia. Dari simbiosis ini, jamur
memperoleh makanan hasil fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat
autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof dapat menyediakan air, mineral,
dan melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak
ini juga dapat mengikat nitrogen udara.
Anatomi
Lumut Kerak Apabila kita sayat tipis tubuh lumut kerak, kemudian diamati di
bawah mikroskop, maka akan terlihat adanya jalinan hifa/misellium jamur yang
teratur dan dilapisan permukaan terdapat kelompok alga bersel satu, yang
terdapat disela-sela jalinan hifa. Secara garis besar susunan tubuh lumut kerak
dapat dibedakan menjadi 3 lapisan.
1.
Lapisan Luar (korteks)
Lapisan ini tersusun atas sel-sel jamur
yang rapat dan kuat, menjaga agar lumut kerak tetap dapat tumbuh.
2.
Lapisan Gonidium
Merupakan lapisan yang mengandung ganggang
yang menghasilkan makanan dengan dengan berfotosintesis.
3.
Lapisan Empulur
Tersusun atas sel-sel jamur yang tidak rapat,
berfungsi untuk menyimpan persediaan air dan tempat terjadinya
perkembangbiakan. Pada kelompok lumut kerak berdaun (feliose) dan perdu
(fruticose) memiliki korteks bawah yang susunannya sama dengan korteks atas,
tetapi menghasilkan sel-sel tertentu untuk menempel pada substirat atau dikenal
sebagai rizoid.
Morfologi
Lumut Kerak Pertumbuhan lumut kerak memperlihatkan beberapa macam bentuk
morfologi yang berbeda, yang dikenal sebagai:
1.
Foliose (bentuk daun)
Thallusnya berbentuk lembaran dan mudah
dipisahkan dari substratnya. Membentuk bercak pada batu, dinding dan kulit kayu
pohon tropika. Permukaan bawah melekat pada substrat dan permukaan atas
merupakan tempat fotosintesis. Jenis ini tumbuh dengan garis tengah mencapai
15-40 cm pada lingkungan yang menguntungkan.
2.
Crustose
Bentuknya datar seperti kerak. Tumbuh pada
kulit batang pohon. Berbentuk seperti coret-coret kecil dan pada batang kayu
yang sudah mati.
3.
Squamulose
Campuran bentuk kerak dan daun.
4.
Fruticose
Thallus tegak mirip perdu. Tumbuh menempel
pada substrat oleh satu atau lebih akar. Beberapa jenis dari lumut ini
mempunyai kandungan antibiotik dan anti kanker. Hidup bergelantungan di udara,
menempel pada pohon-pohon di pegunungan.
5.
Lumut Kerak Berfilamen
Lumut ini tampak seperti kapas wol. Tumbuh
pada kulit kayu pohon dan perdu, berwarna jingga kekuningan atau hijau cerah.
Peran
Lumut Kerak bagi manusia Lumut kerak
mampu hidup pada daerah bebatuan dan mampu merubah area tandus berbatu menjadi tempat
yang digunakan untuk tumbuh-tumbuhan lain. Peran lumut kerak bagi manusia:
1.
Sebagai tumbuhan perintis
2.
Membantu siklus nitrogen
3.
Sebagai indikator lingkungan
4.
Peranan lain dari lumut kerak
Peranan
lain dari lumut kerak adalah:
1.
Jenis ustenea dasypoga dan usnea
miseminensis dapat dijadikan obat karena mengandung antikanker.
2.
Jenis Roccella tinctoria digunakan sebagai
bahan dasar lakmus.
Selain
peran menguntungkan, ternyata lumut kerak juga dapat meruginan karena mampu
merusak batuan pada peninggalan sejarah seperti candi Borobudur dan candi-candi
lainnya. Walaupun lumut kerak mampu hidup pada lingkungan ekstrim, tetapi lumut
kerak sangat peka terhadap polusi. Oleh sebab itu lumut kerak dapat dijadikan
indikator pencemaran udara, darat, hujan asam, logam berat, kebocoran
radioaktif dan radiasi sinar. Ultra violet sebagai akibat penurunan ozon. Lumut
kerak sangat peka terhadap pencemaranpaling rendah sekalipun. Jika pada suatu
daerah tidak terdapat lumut kerak, memberikan petunjuk bahwa daerah itu telah terkena
pencemaran.
Beberapa
lumut kerak yang mengandung ganggang cyanophyta (cynobacterium) yang tumbuh
tersebar di hutan tropika mampu hidup pada intensitas cahaya yang rendah dan
yang lebih penting mereka dapat menggunakan nitrogen bebas (gas nitrogen)
menjadi nitrogen organik (asam amino dan protein). Jadi lumut kerak
cynobacterium dalam ekosistem membantu daur nitrogen yang berperan dalam
persediaan pupuk alami pada ekosistem dasar hutan hujan.
Secara
struktural, tubuh tumbuhan sama dengan tubuh hewan, yaitu tersusun oleh
berbagai jaringan dan organ yang saling mendukung untuk melangsungkan fungsi
dan aktivitas hidup. Apakah jaringan itu ? Jaringan yaitu sekumpulan sel yang
mempunyai bentuk, fungsi, dan sifat-sifat yang sama. Jaringan-jaringan akan
menyusun diri menjadi suatu pola yang jelas di seluruh bagian tumbuhan.
Misalnya jaringan-jaringan yang berfungsi dalam pengangkutan air dan makanan
akan membentuk suatu sistem pembuluh pengangkutan. Jaringan-jaringan tersebut
akan menyusun organ tumbuhan yaitu organ akar, organ batang maupun daun.
Simbiosis
mutualisme adalah hubungan antar organisme yang saling menguntungkan. Jamur
pada lumut kerak berfungsi sebagai pelindung dan penyerap air serta mineral.
Ganggang yang hidup di antara miselium jamur berfungsi menyediakan makan
melalui fotosintesis. Lumut kerak adalah organisme hasil Simbiosis Mutualisma Jamur
pada lumut kerak tidak dapat hidup sendiri di alam. Bagaimana simbiosis jamur
dan alga ini hidup di tempat ekstrim yang mahluk hidup lain tidak mampu hidup,
bahkan jamur dan ganggang tersebut hidup terpisah? Lumut kerak mampu hidup
subur pada suhu dan kelembaban yang ekstrim seperti gurun dan kutub.
Populasinya tersebar luas di seluruh dunia dan tumbuh di Indonesia lebih dari
1000 species yang diketahui dari - 2500 species yang ada.
Reproduksi
Lumut Kerak Perkembangbiakan lumut kerak dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu
vegetatif dan generatif.
1.
Reproduksi Vegetatif
Dilakukan dengan cara fragmentasi
soredium. Jika Soredium terlepas, kemudian terbawa angin atau air dan tumbuh di
tempat lain.
2.
Reproduksi Genetatif
Reproduksi Generatif spora yang dihasilkan
oleh askokarp atau basidiokarp, sesuai dengan jenis jamurnya. Spora dapat
tumbuh menjadi lumut kerak baru jika bertemu dengan jenis alga yang sesuai.
Sel-sel alga tidak dapat melakukan perkembangbiakan dengan meninggalkan
induknya, melainkan hanya dapat berbiak dengan membelah diri dalam tubuh lumut
kerak. Soredium adalah Sekelompok
jalinan hifa yang menyelubungi sel- sel alga. Fragmentasi adalah terlepasnya
bagian tubuh untuk menjadi organisme baru.
C. Cara kerja
1.
Buat
plot dengan ukuran 10 x 10 m
2.
Pilihlah
secara acak 20 plot dengan ukuran 1 x 1 m sebagai tempat mengambil data
lichenes.
3.
Lakukanlah
pengamatan faktor klimatik pada 3 lokasi dalam plot 10 x 10 m
4.
Lakukanlah
pengamatan lumut dengan menghitung persentase jumlah tiap spesies dalam plot 1
x 1 yang telah ditentukan.
D. Alat dan bahan
Alat
:
1.
Lux
meter
2.
Soil
tester
3.
Thermohygrometer
4.
Termometer
5.
Tali
rapia
6.
Penggaris
7.
Kuadran
8.
Meteran
E. Hasil Pengamatan
Tabel
1. Data Persentase Lichen Di Kebun Teh TNGHS
PLOT
|
Peltigera (%)
|
Palmeria sp1 (%)
|
Palmeria sp2 (%)
|
D (%)
|
E (%)
|
1
|
30
|
25
|
45
|
||
2
|
30
|
25
|
15
|
20
|
10
|
3
|
25
|
65
|
10
|
||
4
|
10
|
80
|
10
|
||
5
|
75
|
15
|
5
|
5
|
|
6
|
85
|
15
|
|||
7
|
5
|
5
|
90
|
||
8
|
10
|
75
|
10
|
10
|
|
9
|
5
|
75
|
15
|
5
|
|
10
|
5
|
85
|
10
|
||
11
|
5
|
5
|
50
|
10
|
30
|
12
|
50
|
5
|
20
|
25
|
|
13
|
30
|
10
|
30
|
30
|
|
14
|
30
|
60
|
10
|
||
15
|
20
|
45
|
15
|
10
|
10
|
16
|
30
|
20
|
25
|
25
|
|
17
|
10
|
60
|
30
|
||
18
|
40
|
25
|
20
|
15
|
|
19
|
20
|
55
|
20
|
5
|
|
20
|
10
|
20
|
40
|
15
|
15
|
Tabel 2. Nilai indeks shanon winer
No
|
Spesies
|
Pi
|
ln Pi
|
W = Pi/ln Pi
|
1
|
A
|
0,204489
|
-1,58724
|
-0,12883
|
2
|
B
|
0,40399
|
-0,90637
|
-0,44573
|
3
|
C
|
0,221945
|
-1,50533
|
-0,14744
|
4
|
D
|
0,134663
|
-2,00498
|
-0,06716
|
5
|
E
|
0,034913
|
-3,3549
|
-0,01041
|
Tabel 2. Analisis Dominansi Lichenes
No
|
Sepesies
|
Kerapatan
|
Kerapatan
Relatif (%)
|
Frekuensi
|
Frekuensi
Relatif (%)
|
Dominansi
|
Dominansi
relatif
|
INP
|
A
|
4,1
|
20,44888
|
0,9
|
24
|
4,1
|
20,44888
|
64,89776
|
|
B
|
8,1
|
40,399
|
1
|
26,66667
|
8,1
|
40,399
|
107,4647
|
|
C
|
4,45
|
22,19451
|
0,95
|
25,33333
|
4,45
|
22,19451
|
69,72235
|
|
D
|
2,7
|
13,46633
|
0,65
|
17,33333
|
2,7
|
13,46633
|
44,26599
|
|
E
|
0,7
|
3,491272
|
0,25
|
6,666667
|
0,7
|
3,491272
|
13,64921
|
|
Jumlah
|
20,05
|
100 %
|
3,75
|
100%
|
20,05
|
100%
|
Spesies
yang mendominasi adalah spesies B karena memiliki INP yang paling tinggi
G. Pembahasan
Lichenes
merupakan jenis organisme yang hidup didaerah lembab yang merupakan simbiosis
antara jamur dan lumut. Simbiosis ini merupakan simbiosis mutualisme dimana
kedua organisme yang bersimbiosis memperoleh manfaat dari sistem simbiosis ini.
Lumut mendapatkan unsur hara yang diuraikan oleh jamur, sementara jamur
mendapat makanan dari hasil fotosintesis lumut.
Lumut
kerak tersusun atas lumut dan ganggang. Ganggang yang bersimbiosis mutualisme
dengan lumut disebut dengan gonidium. Ada yang bersel satu dan ada yang
berkoloni. Umumnya, gonidium ini adalah ganggang biru (Cyanophyta), seperti
Chroococcus dan Nostoc, tetapi ada juga yang bersimbiosis dengan ganggang hijau
(Chlorophyta), seperti Cystococcus dan Trentepohlia. Dari simbiosis ini, jamur
memperoleh makanan hasil fotosintesis ganggang karena ganggang bersifat
autotrof. Sementara itu, jamur yang heterotrof dapat menyediakan air, mineral,
dan melakukan pertukaran gas serta melindungi ganggang. Selain itu, lumut kerak
ini juga dapat mengikat nitrogen udara.
Berdasarkan
hasil pengamatan dan pengolahan data yang kami lakukan, kami mendapatkan hasil
bahwa lichenes yang mendominasi kebun teh di TNGHS adalah Palmeria sp.1, ini terbukti dengan spesies ini memiliki INP yang
paling tinggi dibandingkan 4 spesies lumut kerak lain yang kami temukan. Lumut
ini kami temukan disetiap plot pengamatan menutupi hampir semua batang pohon
teh yang ada di perkebunan. Di samping kami menemukannya di setiap plot yang
kami cuplik, persentase penutupan dari lichenes ini umumnya mendominasi
penutupan disetiap pohon teh yang kami amati. Hal ini terjadi karena kondisi
klimatik yang ada dikebun teh sangat cocok sebagai habitat tempat tinggal Palmeria sp. Palmeria sp memiliki
kondisi.
Komentar
Posting Komentar