SIKLUS HIDUP IKAN KAKAP
Kakap adalah keluarga ikan laut dasaran yang hidup secara berkelompok di dasar-dasar karang atau terumbu karang. Mempunyai ciri tubuh yang bulat pipih dengan sirip memanjang sepanjang punggung. Jenis ikan kakap yang banyak ditemui di Indonesia adalah jenis kakap merah (L. campechanus). Beberapa jenis yang lain yang juga banyak ditemui adalah kakap kuning, kakap hitam dan lain-lain.
Kakap merah merupakan fauna khas provinsi Kepulauan Riau dikarenakan provinsi ini merupakan tempat tinggal banyak kakap dan kakap sendiri sering dijadikan bahan makanan khas yaitu asam pedas.
Ikan kakap merupakan komoditas perikanan laut yang bernilai ekonomis tinggi. Pada ukuran konsumsi, harga ikan kakap merah di pasar internasional 5,50-18,10 US$ (Sugama dan Priono, 2003). Di pasar lokal harganya cukup bervariasi antar daerah. Di Jawa barat, misalnya, harga ikan kakap merah mencapai Rp 35.000/kg (Yasad, 2011) sedangkandi Lampung dapat mencapai Rp 40.000-50.000/kg (berita.manadotoday.com, 2011). Ikan ini dapat dipasarkan dalam keadaan hidup maupun dalam bentuk fillet (Sarwono et al., 1999).
Dalam proses kehidupannya, ikan kakap melewati beberapa fase /siklus kehidupan, berikut siklus kehidupan ikan kakap yang penulis sadur dari beberapa sumber :
1. Barramundi become sexually mature as males at about three to four years old. Males turn into females from about five or six years of age onwards, but require saltwater for this sex change. They can live to at least 20 years of age.
Barramundi menjadi jantan yang telah dewasa (matang) ketika berusia sekitar 3-5 tahun. Jantan berubah menjadi betina saat berusia sekitar 5 atau 6 tahun untuk selama umurnya, tetapi membutuhkan air asin (air laut) untuk menalami perubahan sexual ini. Ikan ini bisa hidup setidaknya 20 tahun.
2. At the beginning of the wet season (October), sexually active adults migrate from freshwater rivers to coastal estuaries to spawn, releasing eggs and sperm into the water. A large female can produce up to 32 million eggs during the spawning season.
Diawal musim basah (hujan) (oktober), ikan dewasa yang aktif secara seksual berpindah dari air tawar sungai menuju ke pantai untuk bertelur, mereka melepaskan sel telur dn spermnya ke dalam air. Sebagian besar betina mampu memproduksi sampai dengan 32 juta telur selama musim bertelur tersebut.
3. Only 24 hours after fertilisation, the barramundi is almost ready to hatch from the egg.
Hanya 24 jam setelah pembuahan, ikan barramudi telah hampir siap untuk menetas dari telur.
4. After hatching, larvae are not yet fully developed. The eyes and mouth are closed and the larvae must rely on an internal supply of nutrients from the yolk sac.
Setelah menetas, larva tidak sepenuhnya berkembang. Mata dan mulutnya masih teetutup dan larva tersebut sangat bergantung pada nutrisi yang di suplai (salurkan) dari kuning telur.
5. High tides and wet season floods wash eggs and larvae into mangrove and wetland habitats. At day two or three of life, eyes and mouth open and the larvae begin searching for food. The first live organisms that larvae eat are small plankton, such as copepods.
Pada keadaan pasang yang tinggi di musim hujan, larva dan telur terbawa ke daerah mangrove dan habitat yang basah (rawa). Saat berumur 2-3 hari, mata dan mulutnya mulai terbuka dan larva mulai mencari makanan. saat Kehidupan pertamanya tersebut , si larva memakan plankto-plankton kecil seperti copepoda.
6. At the end of the wet season (April), floodplains begin to dry and most juveniles migrate upstream to freshwater. Some remain in estuarine habitats.
Dn saat musim hujan (basah) berakhir (april) banjir mulai surut, ikan-ikan yang juvenile ikut berpindah menuju air tawar. Sebagian bertahan di daerah estuari.
7. After one year, barramundi have attained a size between 30 to 40 centimetres and are voracious opportunistic predators.
Setelah satu tahun, barramundi memiliki ukuran 30-40 cm dan menjadi predator yang rakus.
Komentar
Posting Komentar