Kiri 97,7, Kanan 73,3 (Dokumentasi Pribadi)
Sebuah Perjuangan Menurunkan 24 kg
Foto kiri ketika akhir 2017 dan foto kanan ketika akhir 2019.
2 tahun lalu
berat saya pernah mencapai 97.7 kg, 2.3 kg lagi berat saya akan menyentuh 3
digit angka ditimbangan (uhuk), kategori itu masuk ke level obes III (kalau ada
level itu). Sampai titik tersebut saya masih berpikir "asal tetap sehat g
masalah", walaupun bebeb sering sekali mengingatkan untuk menurunkan berat
badan, rajin berolah raga, makanan di kontrol dan sebagainya, namun karena
masih merasa "sehat" pola hidup yg saya jalani masih belum berubah.
Namun entah apa yang merasukiku, 2018 saya mulai mencoba berdamai dengan si bebeb, meng "iya" kan nasihatnya untuk ber "diet". Sebenarnya saya lebih menyukai istilah mengganti pola makan dan pola hidup dari pada diet, (karena diet itu berkonotasi dengan tidak makan dan tidak olahraga), begini ceritanya :
*notes: mtode diet memberikan hasil berbeda pada setiap orang, krn masing-masing tubuh kita unik dengan sistem fisiologi yg spesifik tergantung usia, jenis kelamin, dan aktivitas.
Namun entah apa yang merasukiku, 2018 saya mulai mencoba berdamai dengan si bebeb, meng "iya" kan nasihatnya untuk ber "diet". Sebenarnya saya lebih menyukai istilah mengganti pola makan dan pola hidup dari pada diet, (karena diet itu berkonotasi dengan tidak makan dan tidak olahraga), begini ceritanya :
*notes: mtode diet memberikan hasil berbeda pada setiap orang, krn masing-masing tubuh kita unik dengan sistem fisiologi yg spesifik tergantung usia, jenis kelamin, dan aktivitas.
1. Pertama saya pernah
mencoba sistem diet yg begitu populer di pesbuk tahun 2018, yg prinsipnya
membatasi asupan gula/karbohidrat (atau negara +62 lebih suka menyebutnya
"nasi"). Metode ini memberikan menu yg bisa kita ikuti mulai dari
minggu pertama diet, sampai dengan menu hingga satu bulan. Prinsip utamanya
mengurangai - berhenti makan nasi, mengganti asupannya karbo nya dengan selain
nasi. Metode ini berhasil menurunkan berat saya hingga 10 kg dalan 4 bulan
pertama, Amajing bukan. Namun setelah belajar lebih baik lagi, metode ini saya
tinggalkan karena beberapa menu dan prinsipnya tidak sejalan dengan prmahaman
saya, seperti bisa kurus walaupun tidak olahraga, menu nya kolesterol tinggi,
hingga ada beberapa pengalaman buruk yg saya temukan pada beberapa teman yg
melakukan merode ini.
2. Pertengahan 2018 saya
kembali kepola makan awal namun dengan sedikit kontrol. Namun saya mulai
mencoba pola hidup baru, yaitu jalan kaki. Sehari saya bisa jalan hingga 6.000
langkah. Saya rutin keliling kompleks naik sepeda dengan "kamila"
anak pertama saya. Karena makan tidak di kontrol berat badan turun naik, sempat
mencapai angka 84 saat puasa, namun kembali lompat ke angka 88 setelahnya.
3. Awal 2019 saya masih
dengan pola makan biasa, jalan pun sudah mulai bosan, sepeda keliling kompleks
pun mulai berkurang, berat muli miring ke kanan lagi, hampir lewat angka 90,
wadawwwwwwwww. Akhirnya makan mulai sedikit dikontrol, mulai banyak makan
sayur, buah, mengurangi nasi (tapi masih tetap makan), hingga 2019 agustus saya
berangkat ke KOREA.
4. Kehidupan di KOREA
mengubah cara pandang saya tentang bagaimana sih pola hidup sehat itu, kenapa
kakek nenek dikorea masih kuat hiking naik gunung di usia senja, kenapa mereka
yg juga menu makannya sama dengan kita (makan nasi) tapi kelihatan masa tuanya
begitu energik, dan masih banyak pertanyaan lagi yg saya ingin tahu tentang
cara hidup orang korea.
Hingga saya menemukan secercah petunjuk bahwa mereka di "paksa" jalan kaki oleh sistem. Iya, sistem transportasi umum mereka yg begitu bagus memaksa penduduknya untuk siap jalan kaki. Naik turun stasiun kereta bawah tanah saja bisa bikin lutut copot saat pertama kali saya coba. Dengan kemiringan nyaris 45 derajat, dan jumlah anak tangga hingga ratusan, HIDUP DI KOREA HARUS SIAP CAPEK JALAN KAKI.
Hingga saya menemukan secercah petunjuk bahwa mereka di "paksa" jalan kaki oleh sistem. Iya, sistem transportasi umum mereka yg begitu bagus memaksa penduduknya untuk siap jalan kaki. Naik turun stasiun kereta bawah tanah saja bisa bikin lutut copot saat pertama kali saya coba. Dengan kemiringan nyaris 45 derajat, dan jumlah anak tangga hingga ratusan, HIDUP DI KOREA HARUS SIAP CAPEK JALAN KAKI.
Sebelum saya membahas tentang
apa yang saya lakukan, saya mau sedikit curhat, boleh kan ya,
Sejak SMP berat saya sudah
mencapai 65 kg, SMA 75 hampir 80 kg, dan 2017 berat tertinggi saya mencapai
97,7 kg. Setelah SMA saya sempat melakukan diet yg sangat ekstrim, makan Cuma 1
kali sehari, “betengari” doang, sambil lari siang sekitar jam 1 sampai jam 2
siang, berhasil, berat saya pernah menyentuh angka 63, namun setelahnya, karena
apa yg saya rencana dan cita-citakan semua gagal, saya melampiaskannya dengan
makan. Jadi sejak SMP (dengan tinggi yag segitu-gitu aja) saya sudah terbiasa
dibilang gendut, diledekin nanti sia-siap dipotong saat idul adha dan masih
banyak ledekan lain. Pada saat itu saya termasuk orang yg berperinsip “siapa
endeng” ledekan orang, hingga suatu saat saya pernah mencoba olah raga lari
tahun 2017 awal. Saya mencoba lari di sekitaran kompleks (di Bekasi) sore hari
dan banyak anak-anak yg mengikuti saya lari sambil memperagakan cara saya lari,
tersengal-sengal, “marak bebek ngekoh” sambil tertawa. Pada titik itu, saya mau
marah tidak bisa (elek gobok dengan), jadilah saya cuma bisa “ngeromon mesak”
sambil saya sumpak satu-satu, hahahahahahaha. Lain lagi, ketika saya mudik ke
lombok, pas saya masuk ke rumah nenek saya, banyak anak-anak yg sedang ngaji,
langsung ngomong lah mereka “wawww XXL tie jak”, sedih gaes, sedih, atau ketika
ketemu teman lama di salah satu pusat keramaian di lombok, dengan enteng
berkata “we, angkakm sere belek nok” disitu kadang saya merasa sedih gaes,
hahahahahahaha. Saya mulai mencoba berdamai dengan diri saya, mulai menata hati
agar “body shaming” yg saya alami bukan membuat down, tapi menjadi pelecut
semangat untuk mencoba memulai hidup sehat. Terimakasih anak-anak dan teman
saya waktu itu.
Seperti yang saya ceritakan di
awal, saya pernah mencoba berbagai cara diet yg ada di dunia maya, salah saya
adalah percaya bahwa hal itu akan berhasil pada saya juga, padahal saya dan
orang yang membagi pengalamannya itu memiliki jenis kelamin yang beda,
aktivitas sehari-hari yang beda, usia yang beda bahkan mungkin sistem
metabolisme tubuh yang beda. Yang harus diperhatikan ketika kita berniat
memulai mengubah cara hidup “aka DIET” mulaillah dengan memahami tubuh kita
sendiri, karena yang paham tubuh kita adalah kita sendiri, karena kitah sudah
bersamanya sejak kita masih kecil sampai sekarang. Kita yang paham kapan kita
lapar, kapan kita malas, bagaimana kita mengontrol diri, apa yang mebuat kita
bahagia, nyaman hingga paham kemampuan fisik kita menghadapi stress.
Khusus untuk saya, yang saya
lakukan selama 2 tahun terakhir (BACA *DUA TAHUN*) dapat saya ceritakan sebagai berikut
:
1. Mencari
motivasi
Setalah menikah dan punya anak, umumnya kita
akan terlena dengan kehidupan bahagia kita, tidur sudah ada yang nemenin, makan
ada yang nyiapin hingga kita lupa bahwa kita harus tetap sehat untuk mereka,
itu motivasi yang saya mulai munculkan dalam diri saya. Saya harus sehat untuk
mereka, harus sehat untuk anak-anak saya. Walaupun umur, rizki dan jodoh itu
rahasia ilahi, tapi kita tetap harus berusaha untuk meraihnya. Salah satu usaha
yang dapat di lakukan menurut saya adalah dengan mengubah pola hidup dan pola
makan. Bayangkan dengan berat badan yang berlebih, kita menjadi lebih gampang
lelah, bergerak jadi terbatas, diajak lari-lari sama anak gampang capek, bangun
sambil gendong anak tidak bisa, sampai jongkok nyebokin anak pun sangat berat
(pengalaman pribadi). Jadi untuk mulai mengubah pola hidup, mulailah dengan
memantapkan niat, tentukan tujuan yang ingin anda raih, carilah motivasi
mengapa anda akan melakukan ini. Motivasi tersebut akan menjadi pengatrol
semangat kita ketika mulai lelah dengan apa yg kita lakukan, mulai bosan
dengan rutinitas yang kita lakukan, atau bahkan ketika mulai putus asa belum
mencapai hasil yang kita inginkan.
Timbangan yang akan selalu jujur menampilkan berat badanmu saat ini.
2. Mulai
membeli timbangan.
Mengapa harus mulai membeli timbangan? Karena
timbangan tidak akan pernah bohong pada kita, dia akan selalu memberikan
informasi sebenarnya tentang capaian diet kita, apakah berat kita naik atau
berkurang. Dulu saya sangat takut pada timbangan, sampai berfikir untuk beli
timbangan seperti memutuskan pilihan yang begitu berat, akhirnya dengan alasan
untuk menimbang berat anak, saya memutuskan untuk membelinya. Dengan memiliki
timbangan sendiri, kita bisa mengontrol asupan makanan kita, kita akan paham
kapan kita harus mengurangi makan, kapan harus mulai memperbanyak olahraga.
Saya sendiri nimbang badan bisa lebih dari 10 kali sehari, bangun tidur, habis
sarapan, habis minum air putih, habis ngemil, habis makan siang, pulang
jalan-jalan, pulang belanja dari warung, habis mandi, habis dari kamar mandi,
habis makan malam hingga sebelum tidur pun saya nimbang.
Alasannya, saya ingin tahu makanan apa yang
kalau saya makan, akan mempengaruhi perubahan berat badan saya sehingga
jumlahnya bisa saya kontrol, atau sekedar mengetahui kapan waktu yang tepat
untuk memakannya. Atau kegiatan apa yang saya lakukan yang bisa mengurangi
berat badan saya sehingga saya akan rutin melakukannya. Hingga saya pun mulai
memahami jenis makanan yang bisa tetap saya makan, makanan yang harus saya
kurangi (tapi tidak ada yang saya berhenti memakannya), karena prinsip saya
selama itu halal dan tidak dilarang agama saya, saya akan memakannya, walaupun
jumlahnya tentu saja disesuaikan dengan pergerakan timbangan 😊.
3. Perbanyak
jalan kaki.
Ini yang saya lakukan selama 5 bulan terakhir,
perbanyak jalan kaki dan berat saya turun sekitar 13 kg (tidak jauh beda dengan
diet saya diawal tahun 2018, namun kalau awal tahun 2018 saya tidak makan nasi
dan karbo sama sekali, kalau 5 bulan terakhir, saya tetap makan nasi -jumlahnya
dikurangi-, kadang-kadang karbonya saya ganti mie, kentang, ubi dan
lain-lainnya). Tuntutan gaya hidup di negeri orang yang harus selalu siap jalan
kaki membuat saya begitu banyak jalan kaki, bahkan dalam satu bulan saya bisa
jalan hingga 172, 2 km (bulan oktober 2019) (data dari mi-fit), jadi rata-rata
sekitar 3 km setiap hari, ini masih jauh sebenarnya dari kebiasaan professor
saya yang pernah cerita dia bisa jalan sehari sampai 10 km. Jadi mulailah perbanyak jalan kaki, meken jok
renteng jalan kaki 😊.
Terutama ketika menggeluti hobi jalan-jalan agar tetap hemat, biar hemat harus pakai transportasi umum. Rata-rata daerah rekreasi di Busan di buat nyaman untuk pejalan kaki. Jarak antara tempat pemberhentian bis ke lokasi wisata bisa lebih dari 1 km dan menanjak. Bisa dibayangkan untuk Pulang pergi saja kita sudah menempuh jarak 2 KM. Belum lagi mencari spot-spot foto yang bagus di sekitar tempat wisata, mungkin kita akan jalan sekitar 3/4 KM hanya di satu tempat wisata.
Haedong Yongguksa (Dokumentasi Pribadi). Yang untuk mencapainya harus jalan sekitar 1 KM naik turun tebing pantai.
Kota Busan Dilihat Dari Dongnae (Dokumentasi Pribadi).
Untuk mencapainya harus mendaki 1 km
Pemandangan dari Seokbulsa Temple (Dokumentasi Pribadi). Mencapainya membutuhkan mendaki 2,1 KM. (Jalan dari stasiun ke titik awal pendakian sekitar 2 KM).
4. Perbaiki
pola makan.
Porsi makan di KOREA sangat banyak bahkan untuk
ukuran saya yang doyan makan, dan menunya selalu pakai nasi, bahkan makan mie
pun pakai nasi (kayak kita). Tapi mereka selalu menyediakan kimchi, sayur, sop,
dan rasanya tidak sekuat masakan indonesia yang sangat gurih dan lezat. Saya
belum paham apakah ini penyebab mereka sehat-sehat ya, jadi saya tidak berani
menyarankan untuk diikuti.
Salah satu menu makan siang di kantin asrama (Kimci Lobak dan sop sayur)
Makan bibimbap pun selalu ada kimchi dan sop (Dokumentasi Pribadi)
Namun, selain banyak jalan kaki, saya mencoba
memulai mengganti pola makan. Minum air putih 2 gelas sebelum makan, makan buah
sebelum makan, perbanyak makan sayur (brokoli, kentang, seledri dan lain-lain),
makan dengan jumlah yang sedikit namun sering (lebih baik dari makan banyak
tapi jarang), saya melakukannya hampir 2 tahun terakhir, hingga mencoba membuat infused water.
Infused water Kurma Apel
Infused Water (Kiwi Jahe)
Infused water (Lemon Timun)
Infused water (Lemon apel)
Berbagai Menu Infused Water Yang Pernah Saya Coba (Dokumentasi Pribadi)
5. Istirahat/tidur
yang cukup.
Percaya atau tidak, tidur bisa mengurangi berat
badan. Sebuah penelitian yang dilakukan di kanada dikutip dari livescience.com
menunjukkan bahwa 245 orang wanita yang sedang menjalani proses diet dalam 6
bulan terakhir dan tidur nyenyak hingga 7 jam dimalam hari, 33% lebih berhasil
menurunkan berat badannya. Atau penelitian yang melibatkan 635.000 orang di
dunia menunjukkan bahwa yang tidak cukup tidur lebih berisiko mengalami
obesitas lebih tinggi sekitar 50% pada orang dewasa dan 90% pada anak-anak. Di
korea, kita mulai kuliah jam 9 pagi, bahkan kadang-kadang jam 10, jadi mereka
rata-rata pada bangun siang, jadi mulai lah tidur yang cukup.
Yang saya lakukan adalah tidur dengan perut
kosong (buka lapar), tidur lah ketika proses pencernaan makanan telah selesai,
sekitar 2 jam setelah makan. Jadi pada malam hari karena saya tidur sekitar jam
9, saya berhenti makan apapun (kecuali minum air putih) sekitar jam 6.30 malam,
dengan harapan makanan yang saya makan telah tercerna dengan baik, dan siap
untuk dikeluarkan pada pagi harinya, hehehe.
Terakhir, ini pengalaman saya pribadi, dan
mungkin tidak akan sesuai dengan pola hidup teman-teman. Jangan lupa bahagia.
#menurunkanberatbadan
#turun24kg
#semangat
#2tahunturun24kg
#tidakterburuburu
follow me :
Sejong 1-Building
Daeyon 3 (sam)-Dong
Busan
Korea Selatan
keren bang
BalasHapustrmksh, semanat
Hapusmantap sekali mas,barang kali butuh koyo pelangsing bukalapak semoga membantu
BalasHapusCV Bahagia Sukses Makmur perusahaan yang menyediakan dan menjual Tenda Roder untuk segala jenis acara dan keperluan salah satu contoh nya adalah untuk Tenda Penyimpanan Gudang Industri.
BalasHapusPerusahaan kami telah berpengalaman dalam menyediakan Tenda - Tenda berkualitas dengan harga yang murah. Selain itu tenaga profesional kami juga sudah terlatih sehingga cara kerja nya efektif dan efesian, Anda tidak perlu mengorbankan produktifitas perusahaan.
Tenda Roder bisa memenuhi segala aspek, mulai dari yang sifatnya komersial seperti event, pameran atau acara musik hingga yang bersifat emosional seperti wedding (pernikahan). Dengan memasang tenda ini, Anda bisa merasa aman dan nyaman meski acara diselenggarakan secara outdor.
Meskipun terik matahari sangat panas atau sedang hujan deras. Tenda ini sangat kokoh dan tetap mampu mengakomodasi kebutuhan dan kenyamanan penghuni maupun barang - barang didalamnya.
Spesifikasi dan fungsi Tenda Roder :
Tenda Roder bukan hanya tenda event atau party. Tenda ini mampu berfungsi untuk menyimpan berbagai barabf industri. Entah itu barang mentah maupun hasil industri. Karakteristik tenda membuat semua barang yang sengaja disimpan didalam tenda tetap terjaga dengan aman.
KeunggulanTenda Roder
Alasan utama seseorang menyewa tenda roder adalah karena kualits yang terjamin, Selain iti tenda ini memiliki sejumblah keunggulan berikut :
- Mudaah diinstalasi
- Bersifat portable / semi permanen
- Desain tenda bervariasi
- Ukuran sangat luas / bisa menyesuaikan kebutuhan dilokasi.
Untuk Informasi lebih lanjut silahkan hubungi 081316140397 rahma.
office ; Ruko Cendana raya NO. 15A, Bencongan indah, karawaci tangerang.
Kami Melayani Pesanan Seluruh Indonesia
https://tendagudangjakarta.blogspot.com/
https://id.pinterest.com/tangerang0290/
https://twitter.com/TangerangRoder
https://www.instagram.com/tendarodertangerang1/
https://sites.google.com/d/13ngcAypBp3gn-PdcA7XaRjpYZH8Cu3kM/p/1THW6hgDfmbFrFrMj9qbjdbOh4Fg7_1Sq/
#tendamurah #sewatendamurah #jualtenda #jualtendamurah #jualsewatenda #jualsewatendamurah #tendamembran #tendahanggar #tendasarnafil #tendabazar #tendakerucut #tendagudang #tendajualan #tendadarurat #tendavaksin #tendaevent #tendaroder #tendapabrik #tendacafe #tendajabodetabek #tendatangerang #tendabogor #tendalaris #tendakerucut #tendapameran #tendakarnaval #tendavaksinasi #tendakerucut #tenda #jualtenda #jualtendajakarta
Keren blognya semoga bisa bermanfaat bagi semua orang..
BalasHapushttp://tekocantik.blogspot.com/?m=1