SELEKSI BEASISWA KOICA WAWANCARA KE 2

Suasana malam tahun baru di Busan Tower, 1 Januari 2020 (Dokumentasi pribadi)

Wawancara ke 2

Hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan pun akhirnya berganti. Setelah lebih 1 bulan menunggu, akhirnya saya mendapat pengumuman resmi dari KOICA bahwa saya dinyatakan lulus seleksi wawancara 1, dan seleksi berkas oleh PUKYONG NATIONAL UNIVERSITY-BUSAN (Alhamdulillah, semakin dekat menuju impian, merasakan belajar di luar negeri). Seperti yang telah saya ceritakan di tulisan sebelumnya, pada wawancara ke 2, kita akan melakukan wawancara via telepon dengan professor (koordinator program KOICA-PKNU IGFS aka KOICA-PKNU International Graduate School of Fisheries Science), interview dilakukan dengan menggunakan bahasa Inggris di kantor KOICA Indonesia. Dalam email yang kita dapat, kita akan mendapat informasi tentang jadwal (jam) kita akan mendapat telpon dari professor, jadi sebaiknya menunggu 30 menit sebelumnya. Kali ini, untuk pertama kalinya, saya bertemu dengan teman yang sekarang menjadi teman kelas yang ikut mendaftar beasiswa KOICA untuk jurusan fisheries science, dia dari KKP, dengan kantor berada di BALI. Setelah bertemu, kita bercerita tentang pengalaman wawancara pertama, cerita tentang pengalaman kerja, tentang keluarga dan sebagainya, akhirnya bu yulia menginfokan bahwa professor nya akan segera telepon, kemudian kita diminta untuk siap-siap. Saya mendapat giliran wawancara pertama.
Setelah siap-siap, telpon yang dari tadi di lihat pun berdering "hallo, my name is ........" suara di ujung telpon di Korea, saya mencoba merespon dengan memperkenalkan diri saya. Lalu mulailah pertanyaan demi pertanyaan disampaikan. Beberapa pertanyaan yang saya ingat antara lain tentang: pekerjaan apa yang kita lakukan di instansi kita (jawaban harus sesuai dengan apa yang kita tulis di application form)-kita harus menjawab dengan lugas dan tepat karena menggambarkan tentang pemahaman kita tentang apa yag kita kerjakan. Selanjutnya tentang. Selanjutnya kita diminta menjelaskan tentang bagian khsusu dari pekerjaan yang kita tuliskan-sebagai contoh saya menuliskan tentang pekerjaan saya terkait dengan PCR, Ekstrasi genom-saya ditanya tentang metode ekstraksi genom yang saya lakukan di laboratorium, bahkan ditanya tentang metode sequencing DNA yang pernah saya lakukan, karena saya tidak pernah melakukan sequencing, saya jelskan kalau proses yang saya lakukan hanya sampai pada proses purifikasi DNA, untuk selanjutnya dikirim ke perusahaan penyedia jasa squencing.
Setelah itu dilanjutkan tentang rencana penelitian yang saya akan lakukan selama di KOREA, bagaimana kalau nantinya renana tersebut tidak dapat dilakukan apakah saya mau mengganti rencana tersebut, bahkan kalau misalnya saya di putuskan untuk mengambil master tanpa thesis (master by course) apakah saya bersedia atau tidak. Pada pertanyaan ini saya menjawab secara diplomatis, saya berkata tidak apa-apa kalau tema yang saya pilih nanti disesuaikan dengan kegiatan penelitian professor di kampus (PKNU), juga saya akan menunjukkan kemampuan terbaik saya untuk bisa melakukan thesis, namun kalau  pada akhirnya diputuskan tidak melakukan thesis (setelah berusaha) saya tidak masalah. Selanjutnya tentang bagaimana kalau professor pilihan pertama saya diganti dengan professor pilihan ke dua, karena sepertinya untuk  professor pertama saya tidak akan menjadi kandidat terbaik-pada pertanyaan ini saya mengiakan, karena professor ke dua yang pilih juga memiliki latar belakang yang terkait dengan pekerjaan saya dikantor-.
Bagian terakhir, ditanyakan tentang bagaimana kalau nanti kalau saya meninggalkan keluarga, apakah akan menggangu proses perkuliahan atau tidak, bagaimana tentang makanan, karena kampus tidak menyediakan makanan hala (namun menyediakan telur dan ikan)-apakah saya keberatan atau tidak-, juga diminta komitmennya untuk mematuhi segala peraturan di kampus maupun di dormitory dengan baik. Terakhir professor menyampaikan semoga kita bisa berjumpa di KOREA. Yuhuuuuuuu.
Dari perkiraan 10-15 menit (perkiraan bu Yulia) wawancara saya berdurasi paling lama, hampir 30 menit. hahahahahhaha. Semoga, ini pertanda baik. Setelah saya selsesai melakukan wawancara, kemudian dialnjutkan dengan peserta ke dua, mas Praw. Setelah menunggu beberapa saat, wawncara ke 2 pun berakhir, kami pamit ke bu Yulia dan berdoa semoga tahun ini akan ada dua penerima beasiswa KOICA-PKNU IGFS 2019 (karena pengalam sebelum-sebelumnya, penerima beasiswa ini cuma 1 orang dari Indonesia).

Setelah wawancara ke dua, kita akan menunggu sekitar 2 minggu untuk mengetahui hasilnya. Apabila lulus seleksi wawancara ini, kita akan mengikuti seleksi selanjutnya, yaitu seleksi kesehatan. Sampai ketemu lagi.

follow me : 
Sejong 1-Building
Daeyon 3 (sam)-Dong
Busan
Korea Selatan

Komentar

  1. Hi mas Firmansyah.. doakan saya ya yg akan melakukan interview tahap kedua pd 4 Juni 2020

    BalasHapus
    Balasan
    1. semoga berhasil mb. Maaf sekarang agak slow respon, Semangat

      Hapus

Posting Komentar