TEST KESEHATAN (BEASISWA KOICA)

Salah satu spot foto di APEC HOUSE -BUSAN (Dokumntasi Pribadi)

TES KESEHATAN 

Yorobun
Anyonghaseo

Sebelumnya, saya ingin menginfokan bahwa tulisan ini di tulis pada tanggal 03032020- (cantik kan tanggalnya, heheheheheh). Situsasi di Korea saat ini sedang dalam masa "red alert" atas penyebaran virus Korona, COVID-19, dimana hari ini, jumlah pasein yang positif telah mencapai 4.812 Jiwa, dengan jumlah pasien yang meninggal mencapai 28 orang (arirangnews.com) update 00.00 waktu setempat. Kami dan beberapa teman di dikorea diminta untuk membatasi interaksi diluar ruangan, menghindari tempat umum dan menjaga kebersihan serta kesehatan. Virus ini ini memang cepat menyebar, namun beberapa info menyebutkan bahwa virus ini tidak memberikan efek mematikan yang begitu besar (di Korea hamya 0,005%, di vietnam semua paseinnya dinyatakan sembuh), jadi tidak perlu takut dan panik, karena segala penyakit ada obatnya, dan dimana ada kesusahan di situ pasti ada jalan keluar. Yang harus diperhatikan adalah tingkatkan sistem kekebalan tubuh kita dan rajin-rajin lah mencuci tangan, kurangi menggosok mata, memegang mulut serta ngupil (hahahahahaha) di tempat umum atau sehabis dari luar ruangan, karena itu salah satu cara masuknya virus tersebut kedalam tubuh, ehhh jadi panjang ceritanya----

Mohon maaf baru bisa membagikan pengalaman ini, pengalaman ini akan berisi cerita lengkap tentang seleksi kesehatan baik di Indonesia agar teman-teman yang ingin ikut mendaftar besaiswa KOICA 2020 ini bisa mempersiapkan diri.

Setelah mengikuti seleksi wawancara tahap kedua, saya tambah deg-deg an, setiap ada WA saya berharap datang dari ibu Yulia (hahahahahahaha). Akhirnya buan Mei 2019 (lupa tanggalnya) bu yulia menginfokan bahwa kami yang mendaftar PKNU dinayatakan lulus (2 orang) dan bisa mengikuti tahapan selanjutnya, yaitu melakukan tes kesehatan di Indonesia. Alangkah bahagianya hatiku saat itu, akhirnya perjuangan yang telah dilakukan beberapa bulan ini membuahkan hasil. Untuk tes kesehatan sendiri, KOICA memiliki beberapa RS dan Klinik yang direkomendasikan sebagai tempat untuk melakukan tes kesahatan, beberapa tes yang harus kita lakukan antara lain :

1. Pemeriksaan Fisik (Tinggi, Berat, ambeien, pemerikaan buta warna, 
    tes pengelihatan, dan lain sebagainya).
2. Chest PA (Chest X-Ray)-Rontgen dada.
3. Syphilis test (VDRL or RPR).
4. HV antibodi test
5. Blood Hemoglobin
6. Alanin transaminase (ALT, AGT/SGOT-SGPT).
7. Gula darah Puasa
8.  Tekanan darah
9. Test Kehamilan (untuk wanita)
10. Hepatitis B surface antigen (HBs Ag)
11. Tes Urine (Protein, glucose, occult blood)
12. Periksaan oral.

Untuk rumah sakit atau klinik sendiri, KOICA merekomendasikan beberapa klinik dan RS dibeberapa kota besar di Indonesia, ada di Jakarta, Medan, Surabaya, Balikpapan, Palembang (Rumah sakit SILOAM), Rumah sakit Semen Padang dan Klinik SOS kuningan. Namun meskipun begitu, bagi yang bertempat tinggal di kota lain bisa melakukan tes dengan di RS terdekat catatan semua daftar test yang diminta oleh pihak KOICA tersedia di tempat tersebut (Teman saya berasal dari Bali diizinkan untuk melakukan tes di SILOAM Denpasar untuk melakukan tes kesehatan). Meskipun kata orang kalau sudah masuk tes kesehatan biasanya pasti akan lolos, namun tentu saja saya belum mau berpuas diri dan mempersiapkan tes kesehatan ini dengan sebaik-baiknya. 

Oh iya, sebelum melaukan tes kesehatan, saya dikirimkan emali oleh SCH Hospital (RS di Seoul  yang bertugas menseleksi hasil tes kesehatan kita-Juga nanti tempat kita akan melakukan tes kesehatan di KOREA) berisi tentang dokumen-dokumn yang harus kita isi dan ditanda tangani oleh dokter, RS atau klinik tempat kita melakukan tes kesehatan. Di email itu juga terdapat alamat-alamat lengkap dan nomor telpon daftar klinik dan RS rujukan KOICA yang saya sebutkan di atas. Untuk tes kesehatan ini, kita diminta untuk membayar dengan uang pribadi terlebih dahulu, dan nanti biaya tersebut akan diganti oleh KOICA ketika kita dinyatakan lulus dan resmi masuk kuliah, biaya yang akan dikasih nantinya termasuk biaya membuat visa sebesar 600.000 KRW. Hal lain yang harus diperhatikan juga adalah batas akhir pengiriman hasil test kesehatan kita ke SCH, jadi karena hasil test kesehatan akan keluar setelah kurang lebih 5 hari kerja, maka silahkan di perhitungkan waktu tes dengan batas akhir pengiriman berkas tes kesehatan. Oh iya, pada saat pemeriksaan kesehatan, jangan lupa membawa identitas diri KTP dan PASPOR. 

Setelah melaukan survei harga dan lokasi, saya yang bertempat tinggal di bekasi memutuskan untuk melakukan tes di klinik SOS kuningan. Setelah membuat janji seminggu sebelumnya, saya pun datang pada jam dan tanggal yang telah ditentukan. Sebelum datang saya diminta untuk melakukan puasa kurang lebih 8 jam (karena saat itu sedang puasa Ramadhan, saya makan sahur jam 22.00 WIB) karena nanti akan ada pemeriksaan gula darah puasa. Dari Bekasi saya berangkat menggunakan taksi online dan setelah berjuang menaklukan macetnya Jakarta pada pagi hari (senin pulak) saya tiba di SOS kuningan yang beralamat di Menara Prima, Jl. DR. Ide Anak Agung Gde Agung No.Blok 6.2, RT.5/RW.2, Kuningan, Kuningan Tim., Setia Budi, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12950, Indonesia. Setibanya disana, kita akan disambut oleh resepsionis yang baik hati yang akan menanyakan maksud kedatangan kita, kita tinggal menyampaikan bahwa kita akan melakukan tes kesehatan untuk beasiswa KOICA dan mereka akan paham (karena mereka sudah lama digunakan sebagai klinik rujukan oleh KOICA), menyerahkan PASPOR, diminta mengisi beberapa form dan tentunya kemudian menunggu antrian. Saya bertemu dengan beberapa teman lain yang juga ikut mendaftar beasiswa KOICA dari SNU, SKKU dan EWHA Womens University. Setelah menunggu antrian kemudian saya mendapat giliran untuk melakukan pemeriksaan fisik, x ray, pengambilan sampel darah dan terakhir wawancara dan pemeriksaan dengan dokter. Setelah menunggu hampir 5 jam, semua proses pemeriksaan akhirnya terlewati.

Setelah melaukan tes kesehatan ini, nanti pihak klinik akan menghubungi kita, bila ada permasalahan (hasil yang tidak sesuai standar yang diinginkan oleh Klinik) kita akan diinfokan dan bila perlu, kita akan diminta untuk melakukan pemeriksaan lanjutan pada dokter spesialis untuk mengkonfirmasi permasalahan kesehatan yang kita miliki. Saat itu, saya mendapat telpon karena ada hasil tes saya yang kurang baik, sehingga kemudian di rujuk untuk meminta surat keterangan dari dokter spesialis tentang kondisi kesehatan tersebut. Permasalahan tersebut membuat saya galau dan sangat sedih, hingga akhirnya saya pun memutuskan mendaftar beasiswa lainnya dan sempat berfikir untuk tidak mengirimkan hasil tes kesehatan saya ke SCH.  Alhamdulillah setelah berkonsultasi dengan teman-teman dan mendapat support dari keluarga, saya memutuskan mengirimkan hasil pemeriksaan tes kesehatan tersebut pada jam-jam terakhir "deadline" pengiriman.

Karena merasa tidak akan lulus, saya kemudian memutuskan untuk fokus mempersiapkan diri untu pendaftaran beasiswa yang lain, saat itu saya mendaftar beasiswa di salah satu kementrian, dengan tujuan dalam negeri. Alhamdulillah, saya dinyatakan lulus di beasiswa dalam negeri tersebut dan memutuskan untuk mendaftar di salah satu Universitas negeri di Bogor. Setelah mengurus segala persyaratan administrasi untuk mendaftar di Universitas tersebut, saya mendapatkan info dari Ibu Yulia, bahwa saya dinyatakan lulus dan diminta untuk mempersiapkan keperluan administrasi untuk berangkat ke Korea hanya dalam waktu 1 (SATU) bulan. Alhamdulillah ya Allah, meskipun harus berkejaran dengan waktu untuk pengurusan administrasi keberangkatan (paspor dinas, izin LPNK, SP setneg, dan pengurusan VISA D2), saya merasa bersyukur atas anugrah dari ALLAH karena telah diberikan kesempatan untuk menimba ilmu di Negeri Ginseng.

Salah satu temple di Geumgang Park-Busan (Dokumentasi Pribadi)

Sampai Ketemu di tulisan berikutnya.

follow me : 
Sejong 1-Building
Daeyon 3 (sam)-Dong
Busan
Korea Selatan

Komentar

  1. Halo kak, boleh saya contact secara privat? Saya mau tanya terkait MCU. Kebetulan saya barusan menjalani MCU untuk KOICA. Tapi ada salah satu hasil yang nilainya upnormal karena kemungkinan karena saya baru kena COVID. Apakah bisa saya hubungi?

    Terimakasih

    BalasHapus
  2. Bole tahu hasil tes apanya yang positif? soalnya saya juga lolos tapi hasil tes kesehatan juga ada masalah jadi saya bingung.

    BalasHapus
  3. Halo kak boleh tanya juga. Saya daftar koica tahun ini dan hasil tes kesehatan saya ada yg kurang bagus dibag ppd. Apakah akan didiskualifikasikam jika seperti itu?

    BalasHapus

Posting Komentar