Permasalahan Bendungan Batujai
Bendungan Batujai merupakan salah satu objek vital bagi keberlangsungan kehidupan masyarakat Lombok Tengah pada khususnya, dan masyarakat pulau Lombok pada umumnya. Karena peran vitalnya itu, maka bendungan ini harus diselamatkan agar dapat menjalankan fungsi dan manfaatnya dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Lombok Tengah.
Berdasarkan data yang penulis dapatkan dari Dinas PU Kabupaten Lombok Tengah, pendangkalan bendungan batujai telah mencapai lebih dari 50% dari keadaan awalnya. Mari kita analisis bersama, bendungan batujai diresmikan pada tanggal 6 Oktober 1981, hingga sekarang, tahun 2009, bendungan ini telah digunakan selama 28 tahun, dan selama itu juga, pendangkalannya telah lebih dari 50%. Untuk analisis kali ini kita ambil saja 50%, maka dalam 28 tahun kedepan, maka bendungan ini akan habis dan hilang. Tentunya massa 28 tahun merupakan masa yang sangat singkat untuk pemanfaatan sutu karya yang dibangun dengan dana total mencapai 15 Miliyar rupiah (1980 an).
Untuk mendapatkan solusi yang tepat dari permasalahn yang dialami oleh bendungan Batujai, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan beberapa penyabab dari pendangkalan bendungan tesebut sebagai berikut :
1.Pembuangan Limbah Rumah Rangga
Selain sebagai sumber pengairan bagi warga Lombok Tengah, bendungan ini juga dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga, seperti yang pernah penulis amati di sekitar bendungan, terutama yang berdekatan dengan pasar sapi, di kelurahan Praya. Limbah pasar berupa sisa plastik, kotoran hewan, dan segala jenis limbah dibuang ke bendungan batujai. Ini karena tempat atau letak pasar tersebut berbatasan langsung dengan bendungan. Akibatnya, air bendungan disekitar kawasan teresebut kotor, dan tercemar.
Penumpukan sampah yang terus menerus tentunya akan mennyebabkan pendangkalan pada bagian tepi bendungan. Pada saat musim hujan, sampah ini tentu akan terbawa arus air ketengah bendungan, hal ini tentunya akan semakin mempercepat laju penimbunan bendungan.
Selain dari pasar sapi, sampah yang masuk ke bendungan batujai juga berasal dari permukiman warga yang terletak tepat di pinggir bendungan. Perkampungan seperti ini dapat kita temukan di desa Penujak, desa Batujai, Desa darek, desa Semayan, desa Lajut dan kelurahan Praya. Warga didesa tersebut rata-rata membuang limbah rumah tangga mereka ke bendungan, tentu ini akan sulit dikontrol oleh petugas, karena tidak mungkin petugas akan mengontrol setiap hari untuk mencegah warga mebuang sampah mereka ke bendungan batujai.
Limbah disinai dapat berupa bungkus deterjen, bungkus sampo, bungkus sabun, atau bahan–bahan plastik lainnya yang sangat sukar untuk di rombak oleh bakteri detritivor. Bila dianalisis dari ukuran limbah yang dibuang, memang ukurannya relatif kecil, namun dengan jumlah warga yang begitu banyak dari ke 6 desa tersebut, dengan intensitas yang hampir setiap hari, tentu kondisi ini akan membuat laju penumpukan sampah yang begitu cepat dan akan menyebabkan pendangkalan yang cepat juga terhadap bendungan batujai itu sendiri.
Limbah rumah tangga ini selain membuat pendangkalan sungai, juga akan mengurangi keaneka ragaman hayati di bendungan batujai. Limbah ini bersifat beracun, sehingga fito plankton, dan zooplankton yang terdapat dibendungan ini akan mati, dan tentunya akan merusak rantai makanan pada ekosistem tersebut. Sehingga pada akhirnya secara langsung ataupun tidak langsung, ikan-ikan dibendungan tesebut akan berkurang dan tentunya ini akan merugikan bagi warga sekitar.
2.Meningkatnya Populasi Eceng Gondok
Eceng gondok hidup mengapung di air dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tingginya sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Ujung dan pangkalnya meruncing, pangkal tangkai daun menggelembung. Permukaan daunnya licin dan berwarna hijau. Bunganya termasuk bunga majemuk, berbentuk bulir, kelopaknya berbentuk tabung. Bijinya berbentuk bulat dan berwarna hitam. Buahnya kotak beruang tiga dan berwarna hijau. Akarnya merupakan akar serabut.
Di bendungan batujai, berdasarkan data yang penulis peroleh dari dinas PU Kabupaten Lombok Tengah, jumlah populasi eceng gondok telah menutupi hampir 35% dari total genangan air di bendungan tersebut. Hal ini tentunya sangat menghawatirkan, sebab eceng gondok merupakan salah satu spesies yang sangat cepat berkembang biak, dan bila tidak cepat ditasai, populasinya akan segera menutupi keseluruhan dari bendungan batujai.
Berdasarkan sumber pustaka yang penulis download dari http//:www.wikipedia.org tanggal 23 Mei 2009, meledaknya (tidak terkontrolnya) populasi eceng gondok suatu perairan akan menyebabkan beberapa hal negatif, diantaranya.
a.Meningkatnya evapotranspirasi
Evaporasi berarti penguapan air pada tanaman, baik melalui permukaan daun, batang dan permukaan tumbuhan lainnya. Meningkatnya evaporasi pada perairan yang dipenuhi eceng gondok tentunya akan menambah jumlah laju penguapan air perairan tersebut. Akibatnya, air dari perairan tersebut akan cepat habis, dan tentunya pada musim kemarau, hal ini sangat tidak diharapkan.
Populasi eceng gondong yang berlebihan disuatu perairan akan menutupi permukaan perairan tersebut. hal ini akan menyebabkan cahaya matahari tidak dapat masuk kedalam perairan tersebut. Akibatnya, fitoplankton yang merupakan produsen dari rantai makanan ekosistem perairan tidak dapat berfotosintesis, sehingga jumlah atau kadar oksigen yang dihasilkan akan berkurang, atau bahkan habis sama sekali akibat matinya fitoplankton tersebut. Ini akan nmengurangi tingkat DO (Disolve Oxygen) atau kadar oksigen terlarut pada perairan tersebut.
c.Mempercepat Terjadinya Proses Pendangkalan
Eceng gondonk yang mati akan tenggelam, apalagi dalam jumlah yang begitu banyak, dan dalam jangka waktu yang panjang akan semakin mempercepat proses pendangkalan suatu perairan.
Habitat hidup eceng gondok yang sangat basah akan merupakan tempat tinggal atau habitat bagi beberapa hewan pembawa penyakit, seperti nyamuk, cacing, ataupun hewan vektor penyakit lainnya. Akibatnya, semakin banyak eceng gondok, semakin besar tingkat kemungkinan munculnya suatu jenis penyakit ditengah-tengah masyarakat.
Jumlah eceng gondok yang berlebih tentunya akan merusak keindahan dari suatu perairan. Walaupun memiliki bunga, namun bunga eceng gondok tidak terlalu bagus, sehingga akan merusak keindahan dari nsutu perairan.
Hingga saat ini, jumlah eceng gondok dibendungan batujai telah menutupi 35% dari total genangan air di bendungan tersebut, akibatnya, permasalah diatas tentu akan ada pula di kawasan bendungan batujai. Terutama yang paling dikhawatirkan adalah mendangkalnya bedungan Batujai. Pendangkalan ini tentu akan mengurangi kuantitas atau pun kualitas air dari bendungan. Masalah ini akan menyebabhakn menurunnya PAD, berkurangnya ketersediaan sumber air bersih, dan berkurangnya sumber pengairan bagi lahan pertanian masyarakat yang rata-rata merupakan sawah tandah hujan, ini tentunya akan menyebabkan kerugian bagi masyarakat Lombok Tengah secara umum.
B.Dampak Akibat Pendangkalan Bendungan Batujai
Pendangkalan bendungan Batu Jai akan menimbulkan berbagai masalah bagi masyarakat lombok tengah secara umum, terutama bagi masyrakat yang mengandalkan air dari bendungan batujai sebagai modal dan sumber mata pencarian mereka. Berikut kami sampaikan beberapa analisis yang akan terjadi bila bendungan batujai mendangkal:
1.Dampak Sosial
Pendangkalan bendungan batujai akan menimbulkan dampak sosial yang begitu luas bagi masyarakat lombok tengah. Beberapa masalah yang akan terjadi di bidang sosial akibat mendangkalnya bendungan batujai adalah sebagai berikut :
a.Hilangnya semangat mengembangkan daerah
Seperti yang penulis utarakan sebelumnya mengenai kondisi desa yang tidak mendapat suplai air untuk pertanian didesa Bilelando, kecamatan Praya Timur. Masyarakat pada musim kemarau, terutama laki-laki akan pergi meninggalkan desa mereka sehingga desa mereka akan terbengkalai. Akibatnya, desa mereka tidak terurus dan terawat, bayangkan bila beberapa desa yang mengandalkan bendungan batujai sebagai sumber pengairan mereka tidak mendapat suplai air lagi, maka semua laki-laki di beberapa desa tersebut akan meninggalkan desanya ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri. Kondisi ini akan menyebabkan terbengkalainya berbagai macam sumber daya alam daerah lain yang membutuhkan tangan dan tenaga masyarakat setempat untuk membangunnya.
b.Berkurangnya rasa kebersamaan
Dengan menyebarnya masyarakat asli suatu desa ke berbagai macam daerah tentu akan mengurangi intensitas mereka untuk bersosialisasi satu sama lain, ini tentunya akan mengurangi rasa solidaritas antar warga masyarakat. Rasa solidaritas yang kurang akan menimbulakan berbagai macam konflik yang menjurus kepada pertengkaran yang pada akhirnya akan menimbulkan perang antar desa. (untuk diketahui bahwa masyrakat lombok msih sering mengalami perkelahian antar kampung atau antar desa).
Masalah diatas bisa terjadi apabila masyarakat telah tidak punya harapan akan ketersedian sumber air yang dapat memudahkan mereka dalam mengairi persawahan mereka, terutama pada musim kemarau. Perlu diketahui bahwa bagi petani, air irigasi merupakan suatu hal yang sangat berharga, bahkan masalah air ini sering menjadi sumber atau pangkal perkelahian antar warga masyarakat bahkan antar desa.
Air, sebagai kebutuhan pokok masyarakat petani sering menimbulkan pekelahian, karena perannya yang sangat sentral dalam masalah pertanian. Dengan menipisnya ketersediaan air di bendungan batujai, tentu air akan menjadi barang yang langka bagi msyarakat lombok tengah, tentu ini kan menimbulkan konflik bagi mereka yang tidak mendapat bagian atau suplai dari bendungan ini.
Saling berebutan air sering terjadi, mula-mula antar pemilik sawah, kemudian antar waega desa, yang kemudian akan merambat ke antar desa. Apalagi desa yang diari oleh bendungan batujai cukup banyak, dikhawatirkan distribusi air yang tidak adil akan menyebabkan kesenjangan sosial yang menjurus kearah anarkisme masa seperti perkelahian antar warga desa, bahkan perkelahian antar desa.
2.Dampak Ekonomi
Berkurangnya debit air bendungan batujai akan menimbulkan berbagai macam permasalahan, salah satu yang paling mendasar dan sangat dikhawatirkan dari pendangkalan bendungan ini adalah masalah ekonomi, sebab akan menyangkut hajat hidup orang banyak, berikut analisis masalah ekonomi yang akan terjadi apabila bendungan batujai terus mengalami penurunan debit air :
a.Berkurangnya sumber PAD
PAD kabupaten lombok tengah sebagian besar merupakan kontribusi dari sektor pertanian, baik itu berupa beras, maupun tanaman palawija. Berkurangnya debit air dari bendungan batujai akan menimbulkan masalah yang begitu kompleks bagi petani untuk bercocok tanam terutama pada musim kemarau. Dikahawatirkan, masalah ini tidak dapat teratasi dengan cepat, akibatnya sektor andalan dari pemerintah daerah yakni bidang pertanian akan hancur, akibatnya sumber Pendapatan Asli Dearah yang sangat bergantung pada sektor tersebut akan merosot tajam.
Berkurangnya PAD tentu akan menghambat perkembangan Lombok Tengah, akibatnya program pemerintah untuk membangun daerah yang membutuhkan biaya yang cukup banyak akan terhambat.
Selain mengurangi PAD dari sektor pertanian, pengurangan debit air bendungan batujai akan menyebabkan menurunnya omset dari berbagai macam perusahan yang mengandalkan kebutuhan air mereka dari bendungan batujai. Sebagai contoh, PDAM Lombok Tengah seperti yang penulis telah ungkapkan pada bagian latar belakang mulai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dalam hal menyediakan air bersih, akibatnya hasil usaha mereka berkurang. Ini tentunya akan berpengaruh langsung kepada daerah, apalagi PDAM terebut merupakan perusahaan milik daerah sehingga berkurangnya pendapatan PDAM berarti pula berkurangnya pendapatan asli daerah.
Dari sektor pajak, berkurangnya debit air dari bendungan batujai akan mengurangi kunjungan wisatawan ke daerah lombok tengah, karena kurangnya ketersediaan air bersih untuk usaha perhotelan dikawasan pantai kute. Seperti yang penulis sampaikan pada bagian latar belakang, bahwa pihak pengelola hotel dikawasan pantai Kute, Lombok Tengah bagian selatan mengeluhkan akibat kurangnya suplai air bersih, akibatnya pelayanan hotel terhadap tamu-tamu hotel terganggu. Permasalahan ini, apabila dibiarkan terus menerus tentu akan merusak citra dunia pariwisata Lombok Tengah yang mulai dibangun. Hal ini tentu akan memperparah kondisi perekonomian lombok tengah yang sedang dalam proses pembangunan menuju arah yang lebih baik.
b.Hilangnya sumber mata pencarian masyarakat
Permasalahan ekonomi yang akan muncul apabila berkurangnya debit air bendungan batujai adalah hilangnya sumber mata pencarian masyarakat. Hilangnya sumber mata pencarian masyarakat disini bisa berarti hilangnya atau terhapusnya lahan tempat suatu usaha, atau bisa berarti pula hilangnya faktor yang paling dominan yang sangat mempengaruhi keberadaan lahan suatu usaha.
Analisis pertama, yaitu hilangnya lahan usaha. Maksudnya disini adalah dengan berkurangnya debit air bendungan batujai akan mengurangi kesempatan usaha bagi masyarakat sekitar terutama daerah yang berbatasan langsung dengan bendungan batujai, sebagai contoh adalah usaha perikanan darat. Banyak masyarakat yang sehari-harinya memancing, atau menjaring ikan dibendungan batujai, atau membuat keramba dibendungan. Berkurangnya debit air bendungan batujai, akibat pendangkalan yang terjadi terus menerus akan menyebabkan usaha-usaha perikanan darat tesebut akan terhenti, terutama pada musim kemarau. Akibatnya, mata pencarian masyarakat yang langsung berhubungan dengan bendungan akan terhenti, tentu ini akan menambah jumlah pengangguran dan mengurangi kesempatan masyarakat untuk berusaha secara langsung dengan memanfaatkan bendungan tersebut.
Analisis kedua adalah hilangnya atau berkurangnya faktor dominan yang mempengaruhi sebuah lahan usaha, dalam hal ini adalah sektor pertanian. Seperti yang penulis telah sampaikan sebelumnya bahwa bendungan batujai fungsi utamanya ditujukan sebagai sumber pengairan persawahan seluas 3.350 hektar yang mencangkup sebagian besar desa dikawasan lombok bagian selatan. Berkurangnya debit air bendungan batujai tentu akan merusak sistem pola tanam masyarakat di daerah lombok tengah, akibatnya petani tidak dapat mengatur waktu bercocok tanan mereka.
Kekurangan air tentu akan menghambat produksi pertanian, tanaman membutuhkan air sebagai bahan transportasi zat makanan mereka, kekurangan air tentunya akan membuat tanaman pertanian masyarakat akan meranggas, kemudian mati. ini tentunya akan membuat meraka gagal panen, sehingga hasil pertanian mereka akan berkurang dalam jumlah yang sangat banyak.
Rusaknya pertanian tentu akan merusak usaha lain, baik itu usaha yang menunjang usaha pertanian tersebut, maupun usaha yang mengandalkan usaha pertanian tersebut. Usaha yang menunjang usaha pertanian diantaranya ialah usaha pupuk, buruh tani, dan usaha pestisida. Rusaknya usaha pertanian tentu akan menyebabkan daya beli petani terhadap bahan-bahan yang mereka sediakan akan berkurang sehingga hal ini akan mengurangi omset penjulan usaha tersebut.
Usaha yang bergantung pada hasil pertanian misalnya usaha penggilingan padi, usaha rumah tangga, seperti kue tradisional, usaha tahu, tempe dan usaha makana lainnya. Rusaknya usaha pertanian tentu akan mengurangi bahan produksi mereka, ini tentunya akan menyebabkan usaha-usaha tersebut akan bangkrut bahkan bisa berhenti berproduksi apabila masalah pertanian tyersebut tidak dapat diselesaikan dengan benar.
c.Meningkatnya biaya hidup masyarakat
Sebagai dampak ekonomi terakhir yang merupakan dampak akibat dari dua dampak sebelumnya adalah meningkatnya biaya hidup masyarakat. Ini merupakan sebuah fenomena sosial yang merupakan hal umum yang dapat dianalisis dari hukum ekonomi yang berbunyi bahwa harga akan naik apabila penawaran naik. Berkurangnya sumber air untuk pertanian akan menyebabkan beberapa jenis komoditas pertanian akan menghilang atau berkurang jumlahnya di pasaran. Hal ini akan menyebabkan harga komoditas tersebut akan melambung tinggi. Akan terasa berat bila menyangkut bahan kebutuhan pokok seperti beras, cabai, tomat, dan beberapa jenis palawija lainnya. Menghilangnya beberapa komoditas kebutuhan pokok tersebut sangat dipengaruhi oleh ketersediaan debit air yang cukup dari bendungan batujai.
Sebagai contoh, dilombok pernah terjadi kelangkaan akan cabai merah, akibatnya, cabai dijual seharga 50 ribu rupiah perkilo gramnya. Ini tentu akan membuat biaya hidup masyarakat akan semakin tinggi. Dikhawatirkan dengan hilangnya air bendungan batujai akan menyebabkan naiknya harga bahan kebutuhan pokok masyarakat yang tentunya akan menambah biaya hidup masyarakat.
Contoh yang paling nyata yang langsung berkaitan dengan menurunnyua debit air dibendungan batujai adalah naiknya tarif air PDAM, ini dikarenakan PDAM harus menutupi kerugian akibat berkurangnya produksi air bersih mereka. Kenaikan tarif air harus dilakukan untuk menyelamatkan perusahaan dari kebangkrutan akibat kurangnya hasil produksi air bersih yang bersumber dari bendungan batujai. Bila bendungan batujai terus mendangkal, maka harga air bersih PDAM akan terus naik, akibatnya biaya atau beban hidup masyarakat akan semakin tinggi.
Secara tidak langsung, berkurangnya debit air bendungan batujai akan mempengaruhi ketersediaan beberapa komoditi pertanian, misalnya besar, cabai, dan tanaman palawija. Berkuranggnya beberapa komoditas pertanian ini dikarenakan lahan pertanian untuk memproduksi komoditas tersebut tidak dapat berproduksi dengan optimal karena kekurangan air. Akibatnya komoditas tersebut akan langka dipasaran, tentu hal ini akan menyebabkan harga dari komoditas tersebut akan melambung tinggi, sementara daya beli masyarakat tetap. Yang akan merasakan dampak akibat semua hal tesebut adalah kita semua, masyarakat lombok tengah yang memiliki bendungan bendungan batujai.
a.Berkurangnya keanekaragaman hayati
Rusaknya kondisi bendungan batujai tentu akan merusak pula ke anekaragaman hayati yang dikandungnya. Belum ada penelitian mengenanai hewan atau tumbuhan apa saja yang ada di bendungan batujai, namun dengan luas yang begitu besar yaitu 890 herktar, dan sudah ada hampir 30 tahun, tentu banyak jenis keanekaragaman hayati yang ada didalamnya, baik berupa ikan, zooplankton, tumbuhan, alga, maupun fitoplankton. Mendangkalnya bendungan batujai ini tentunya akan menyebabkan hewan atau tumbuhan yang ada didalamnya akan berkurang.
Berkurangnya jumlah keanekaragaman hayati ini terjadi karena habitat mereka telah mulai terkikis akibat pendangkalan. Ini terbukti dengan sudah mulai berkurangnya hasil tangkapan penduduk lokal apabila memancing atau menjaring ikan didaerah tersebut.
Analisis lain dalam hal berkurangnya keanekaragaman hayati adalah mengenai hilangnya flora atau fauna khas lombok tengah akibat tidak tersedianya air untuk kelangsungan hidup mereka. Sebagai contoh, sekarang dilombok tengah tengah dikembangkan komoditas padi gogo rancah, apabila padi ini tidak mandapatkan air sesuai kebutuhannya, tentu padi ini tidak akan ditanam lagi oleh para petani, dan akan diganti oleh varietes padi yang lain, akibatnya padi jenis gogo rancah akan menghilang, karena tidak dibudi dayakan lagi. Hilanglah satu tanaman khas pulau lombok.
Hal lain yang mungkin terjadi adalah matinya beberapa jenis tanaman yang membutuhkan air dalam jumlah yang cukup besar. Berkurangnya debit air dibendungan batujai tentu akan membuat tumbuhan tersebut mati, dan tidak mampu berregenerasi lagi, akibatnya, seperti diatas, hilanglah sumber plasma nutfah dan keanekaragaman hayati yang kita miliki.
Air dibendungan batujai juga dimanfaatkan oleh pemda sebagai air untuk mengairi beberapa jenis tumbuhan yang berada di taman-taman kota, seperti taman biao. Hilangnya air di bendungan batujai akan menyebabkan pemda tidak akan dapat mengairi lagi taman-taman kota tersebut, akibatnya keindahan kota praya akan hilang, karena semua tumbuhannnya mati kekeringan.
Bukan hanya dalam hal menjaga keindahan kota, hilangnya bendungan batujai akan menyebabkan hilangnya sarana hiburan bagi masyarakat. Untuk diketahui juga bahwa kawasan bendungan batujai pada sore hari sering di manfaatkan oleh beberapa orang sebagai tempat berkumpul, lari-lari sore, bahkan disana sering diadakan perkemahan untuk beberapa ekstra kurikuler sekolah, seperti Pramuka, PMR. Hilangnya air dibendungan batujai tentu akan merusak pula kawasan sekitar bedungan yang merupakan kawasan rindang, dan sejuk karena disekitarnya banyak ditumbuhi oleh pepeohonan tentu ini akan merusak pula tata ruang kota yang telah disusun dengan rapi dan teratur.
Secara langsung, hilangnya air dikawasan bedungan batujai akan menyebabkan rusaknya kawasan bedungan yang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai sarana rekreasi untuk mendapatkan keindahan, udara segar dan sarana hiburan. Hal ini berarti pula mengurangi nilai estetika khussunya bagi kawasan sekitar bendungan batujai tersebut. Rusaknya nilai estetika ini dapat berupa rusaknya keindahan kawasan peremukiman, hilangnya kerindangan jalan-jalan kota, bahkan hilangnya keindahan kota secara umum.
c.Hilangnya sumber mata air
Air merupakan hal yang sangat penting bagi keberlangsungan sebuah kehidupan, tanpa air semua organisme baik yang uni seluler, maupun multi seluler tidak akan dapat melaksanakan kegiatan hidupnya. Terutama manusia, kita membutuhkan air untuk berbagai macam keperluan, baik itu mencuci, memasak, minum, mengairi sawah dan berbagai macam keperluan lainnya.
Hal ini lah yang menyebabkan bendungan batujai merupakan memiliki begitu banyak fungsi, terutama dalam hal pemanfaatan airnya. Baik itu pemanfaatan air sebagai sumber pengairan, sumber air bersih, air pemadam kebakaran, atau pun sebagai sumber air lainnya. Hilangnya bedungan batujai akan menyebabkan tumbuhan-tumbuhan disekitar bedungan, terutama tumbuhan berukuran besar. Akar dari tumbuhan-tumbuhan tesebut merupakan pengikat air tanah, maka dengan hilangnya tumbuhan-tumbuhan tersebut, air tanah pada musim hujan yang begitu banyak pada musim hujan akan hilang dengan cepat sehinga air sumur-sumur warga pada musim kemarau akan hilang, tentu ini akan menambah kesengsaraan warga sekitar bedungan.
Seperti yang telah disebutkan diatas, bahwa air bendungan batujai dimanfaatkan untuk segala keperluan, berati menurunnya debit air bedungan batujai akan menyebabkan sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh warga masyarakat untuk melangsungkan kegiatan hidup mereka akan berkurang.
Permasalahn inti dari ke 3 permasalahn lingkungan diatas adalah menurunnya tingkat kesaehatan masyarakat. Ini terjadi akibat rusaknya lingkungan, hilangnya sumber air bersih, hilangnya sumber mata air. Hal-hal tersebut tentu akan merusak siklus hidup masyarakat sekitar yang telah ada berpuluh-puluh tahun lamanya.
Kekurangan sumber air bersih tentu akan menyebabkan masyarakat akan menggunakan air yang memiliki kualitas kesehatan yang kurang, ini tentunya akan memicu timbulnya berbagai macam penyakit terutama yang menyangkut masalah sisitem pencernaan. Hilangnya sumber mata air, tentu akan menyebabkan masyrakat akan kehilangan sumber air untuk konsumsi, akibatnya masalah masyarakat akan mengalami dehidrasi yang dapat memicu munculnya bebagai macam penyakit mengenai sistem kekebalan tubuh.
Rusaknya lingkungan tentu akan menyebabkan munculnya permasalahan-permasalahan seperti gizi buruk dan busung lapar. Ini tejadi karen lahan pertanian yang ada telah rusak karena tidak mendapat suplai air yang cukup untuk melaksanakan kegiatan pertanian.
Namun, seiring dengan berkembangnya waktu, permasalah demi permasalahan ikut menggerogoti derah genangan bendungan batujai. Berdasarkan data terakhir yang penulis peroleh dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Lombok Tengah, kedalaman bendungan yang semula 16 m, kini telah mendangkal lebih dari 50% yaitu menjadi 6 m, dan 35% dari gengangan air sudah ditutupi oleh populasi eceng gondok. Pada tahun 2004, jumlah daya tampung bendungan ini telah menurun dari keadaan awal sebesar 23.518.000 m3, menjadi sebesar 21.437.227,488 m3 penurunnya mencapai 2.000.000 m3 dari keadaan awal. Ini tentunya akan berpengaruh besar pada perekonomian masyrakat yang umumnya merupakan petani.
Permisi... :D
BalasHapusBisa bagi email ga?. pengen tanya2 ttg Bendungan Batujai.
Sepertinya masnya tau betul.
Makasi